Peron itu penuh dengan orang-orang yang kehilangan nurani mereka...
![]() |
Child in war |
Apa yang dapat dilakukan seorang pria kecil yang kini sebatang kara, telah direbut kabahagiaanya oleh penguasa-penguasa lalim. Kepalanya tertunduk dalam, namun air mata tak kunjung berhenti menggenangi sepasang bola mata sayu itu. Mata yang menatap kosong, yang memantulkan beratnya beban hati yang ia pikul. Pria kecil itu kehilangan semangatnya, kehilangan kepercayaannya akan hidup yang menjanjikannya kebahagiaan. Jalan yang hidup berikan terlalu berat untuk terus ia jejaki.
![]() |
http://namtour.com/childrenofwar.html |
Pria kecil itu tak dapat berkata apapun lagi. Yang ia butuhkan adalah ketenangan. Ketenangan yang hampir tak pernah ia rasakan. Ia letih berharap dan mulai kehilangan kepercayaannya akan doa-doa yang selalu ia ucap. Mungkin Tuhan tak menginginkannya untuk terus berenang di lautan kemunafikan, ia pun merubah doanya, lebih sederhana dan pasrah.
![]() |
http://www.english.globalarabnetwork.com |
![]() |
http://www.vagabondjourney.com |
Nafasnya tersegal, lemah. Masih tercium olehnya aroma anyir mayat-mayat hangus di kota yang tinggal puing itu. Kebencian apa yang membuatnya seperti ini sekarang? Ia hanya ingin hidup tenang tanpa rasa was-was yang terus menghantui bagai bayang yang kerap muncul tiap kali cahaya menerpanya. Apa yang dapat dilakukan seorang pria kecil sebatang kara di dunia yang penuh kemunafikan ini? Sekarang ia hanya ingin bermimpi.
![]() |
http://osocio.org |
...Kini biarkan aku hidup dalam mimpi selamanya...
[...tak akan ada lagi yang mengusik mimpi indahnya... MDN.16:06.261110]