Rabu, 13 Oktober 2010

Movin' on...

Sorry.. Forget the website...

Semua harus berakhir...

Menu hari ini adalah Brownies. Semua bahan telah kusiapkan. Kubaca kembali resep hasil browsing kemarin.
               

Ingredients

·1/2 cup butter

·1 cup white sugar

·2 eggs

·1 teaspoon vanilla extract

·1/3 cup unsweetened cocoa powder

·1/2 cup all-purpose flour

·1/4 teaspoon salt

·1/4 teaspoon baking powder

·3 tablespoons butter, softened

·3 tablespoons unsweetened cocoa powder

·1 tablespoon honey

·1 teaspoon vanilla extract

·1 cup confectioners' sugar

Satu persatu ku cek ulang. Lengkap. 

 Semua harus sampai disini...

Kusiapkan semua perlengkapan. Tak lebih setengah jam semua telah siap. Kulihat lagi catatan resep contekan, memastikan semuanya tak ada yang terlewatkan. Selanjutnya ku kenakan celemek dan mulai mencampur bahan demi bahan. Sesekali kupandangi catatan resep...


  Directions

1. Preheat oven to 350 degrees F (175 degrees C). Grease and flour an 8 inch square pan.

2. In a large saucepan, melt 1/2 cup butter. Remove from heat, and stir in sugar, eggs, and 1 teaspoon vanilla. Beat in 1/3 cup cocoa, 1/2 cup flour, salt, and baking powder. Spread batter into prepared pan.

3. Bake in preheated oven for 25 to 30 minutes. Do not overcook.

4. To Make Frosting: Combine 3 tablespoons butter, 3 tablespoons cocoa, 1 tablespoon honey, 1 teaspoon vanilla, and 1 cup confectioners' sugar. Frost brownies while they are still warm. 

Kemudian kusiapkan oven pemanggang, kupanaskan sesuai resep. Kemudian adalah bagian yang paling menentukan berhasil tidaknya brownies yang kubuat, begitu yang kudengar dari ibu setiapkali ia memasak cake. Kulelehkan mentega didalam oven. 

Rasa ini cukup disini. Tak ada yang boleh merenggut kebahagiaan ku, sungguh aku tak  akan membiarkan itu terjadi... tak akan!

Setelah mencair, kutuangkan kedalam panci besar. Perlahan kumasukkan gula, kemudian telur dan sesendok teh vanili. Saatnya mengaduk hingga semua bahan tercampur dan mengembang.

Tak ada satupun yang dapat merebutnya dari ku! kebahagiaan ini harus kembali! Harus!! 

Kumasukkan sedikit coklat, setengah cangkir tepung, garam dan backing powder dengan takaran yang disarankan catatan resep. Kuaduk kembali. Semakin berat terasa. Aromanya menyeruak memenuhi seisi dapur. Adukanku semakin kuat.

Aku telah mengusahakan yang terbaik dan aku tak  layak mendapatkan luka ini. Kebahagiaan itu milikku.

Setelah semua bercampur, ku tuang adonan itu kedalam loyang yang telah kusiapkan dan kemasukkan kedalam oven.

  Aku menolak untuk rasa yang kini menghimpit ku...

Sekarang tinggal menunggu. Kulepas celemek yang kukenakan. Menunggu adonan menjadi brownies, aku melangkah ke kamar. Di laci kecil dibalik pintu lemari bercermin itu terselip sesuatu yang kuharap akan sedikit menghantarku kepada bahagia. Segalanya telah kusiapkan didalam ransel hitam itu.

"Ting tong!!" Oven berbunyi pertanda brownies ku telah jadi.

Passport itupun kumasukkan kedalam ransel hitam. Sepatu kats high cut yang baru saja kukenakan segera membawaku kembali kedapur. Dari dalam oven kukeluarkan seloyang brownies siap santap. Aromanya begitu lezat namun saat potongan hangat nya menyentuh lidahku, kurasakan pahit yang menyengat mulutku seketika. Mungkin karena terlalu lama dipanggang atau karena coklat yang berlebih.

               Aku akan raih kebahagian itu lagi!! 

Kusandangkan ransel itu dan melangkah keluar. Ditanganku turut serta seloyang brownies pahit itu. Tepat di depan pagar rumah ku hempas brownies pahit itu ke dalam trash bin , sebelum akhirnya kau beranjak menuju airport.

               Kebahagiaan yang seharusnya menjadi milikku... 

[...Kebahagian yang selayaknya menjadi milikku... MDN:11.41:131010]

"Bersama mentari ku bernyanyi, Mewarnai hari-hari,Bersama pelangi ku menari, Menyambut bebasnya hati ini, Tiada lagi yang mampu menghalangi, Aku takkan berhenti melangkah, Cause i’m moving on..." -Andien-

4 komentar:

Lily Simangunsong mengatakan...

keren bro....

Lo layak mendapatkan rasa manis, rasa pahit buang saja!!!

^^

Anonim mengatakan...

>> Blue Girl
...
Setiap kita berhak tuk bahagia..
Dan menemukan sendiri bahagia-nya kita akan menjadi kebahagian yg tak terkira walau dgn cara bagaimana pun kita menemukannya..
Tersandung...
Berguling...
Tersungkur...
Smua akan jadi jalan yg membuat kita menyungingkan seutas senyum syukur..

Stop memandangi lukamu..
Cukup kau kecap rasa dukamu..
Selanjutnya melangkahlah..
Jangan terpaku pada 'pahit' yg kau rasa di sekeping puzzel kehidupan ini...

[ Aku berhenti tak mencari bahagiaku..
Ku terus menjejak !
Karena bahagia tak bisa menunggu..
Dan kau pun harus bahagia...

Luv u much,my Mr.Jingga :) ]

Anonim mengatakan...

ada petuah yang bilang pada ku carilah kebahagiaan yang haqiqi.. ,,

adakah kau bahagia atas semua kisah mu kawan?!!!
aku cb menebak hidup mu, tapi sepertinya aku tersesat pada peliknya cerita mu.. .

rengguklah bahagia yang manis, lengkap dgn menu dan isinya

-OZ-

M. Remie mengatakan...

percaya kebaikan selalu berbuah manis...
Gak perlu repot menebak hidup gw, gw akan baik2 aja. Gw jg gak akan pernah mencoba menebak hidup gw, karena bg gw hidup memang menunggu kejutan-kejutan jd gak perlu ditebak. Gak ada juga yg pelik dalam cerita ini, justru terlalu simple... Siapapun layak untuk bahagia, dan meninggalkan semua yang pahit!! Move on!!

Posting Komentar