Saat ini aku merasa jauh melampaui batas terendahku. Hari ke hari semakin tenggelam, hingga mimpi-mimpi ini menghimpit sesak, seperti tumbuhan jalar liar yang merambati hingga akhirnya membebatku erat. Tak ada yang dapat kubanggakan saat ini. Aku hanya dapat menyaksikan hari-hariku yang berlalu begitu menyedihkan. Banyak hal yang tertinggal, banyak hal yang tak sempat mengembang indah sebelum akhirnya berlalu.
Saat ini aku benar-benar di batas terendah. Terhempas jauh kedalam hitam rasa tak percaya dan penyesalan. Aku kehilangan pegangan yang kuanggap begitu pasti namun nyatanya hanya semu, hanya sesaat.
Cerminku retak namun ia tak pernah berbohong. Keping-kepingnya menunjukan betapa menydihkannya aku sekarang. Bayangan refleksi semua rasa kecewa dan ketidakpuasan berwujud begitu kelam. Ingin ku ingkari seolah bayang ini tak pernah ada namun cermin retakku memantulkan bayang lebih banyak lagi dalam keping-kepingnya dan semua menyadarkan ku. Aku telah banyak menyia-nyiakan kepercayaan dan kesempatan.
Ego telah membawaku jauh melampau batas nol. Sekarang aku hanya "minus", sungguh tak bernilai apa-apa. Tangis ini hanyalah kesia-siaan.
Kukutip kembali mimpi yang tercecer. Sungguh kusadari keberadaannya bukan untuk menghimpitku, membebatku melainkan menjadi lentera yang selalu siap untuk ku larung di kehidupan yang menglair bagai sungai ini...
[...Thanks kak yen, kuharap air mata, mimpi2 ini bukan kesia-siaan... MDN:11.46:28072010]
Saat ini aku benar-benar di batas terendah. Terhempas jauh kedalam hitam rasa tak percaya dan penyesalan. Aku kehilangan pegangan yang kuanggap begitu pasti namun nyatanya hanya semu, hanya sesaat.
Cerminku retak namun ia tak pernah berbohong. Keping-kepingnya menunjukan betapa menydihkannya aku sekarang. Bayangan refleksi semua rasa kecewa dan ketidakpuasan berwujud begitu kelam. Ingin ku ingkari seolah bayang ini tak pernah ada namun cermin retakku memantulkan bayang lebih banyak lagi dalam keping-kepingnya dan semua menyadarkan ku. Aku telah banyak menyia-nyiakan kepercayaan dan kesempatan.
Ego telah membawaku jauh melampau batas nol. Sekarang aku hanya "minus", sungguh tak bernilai apa-apa. Tangis ini hanyalah kesia-siaan.
Kukutip kembali mimpi yang tercecer. Sungguh kusadari keberadaannya bukan untuk menghimpitku, membebatku melainkan menjadi lentera yang selalu siap untuk ku larung di kehidupan yang menglair bagai sungai ini...
[...Thanks kak yen, kuharap air mata, mimpi2 ini bukan kesia-siaan... MDN:11.46:28072010]